Wohh caruk maruknya pemerintahan negeri ini menjangkit kesegala ruang. Dari Presiden sampai ketua RT. Dan sepertinya sistem bobrok ini menajdi salah satu kebudayaan yang terus dilestarikan. Sebenarnya masyarakat sadar betul kalo mereka ditipu mentah-mentah, tapi mengapa hanya diam ??? Karena masyarakat terlalu baik kepada pemerintah atau terlalu bodoh dan gampang untuk ditipu, disuap, dibantai sekalipun. Adapun masyarakat yang berani dan merasa haknya terenggut, suara mereka diluapkan begitu saja.
Jadilah penduduk negeri ini terbiasa dengan keadaan melarat tanpa mau repot untuk memerdekakan bangsanya sekali lagi. Tumbuhlah negara ini bersama kemiskinan dan tikus-tikus pengerat tanpa ampun tanpa malu. Masyarakat hanya diberikan hak komentar, dan dibuat lupa bahwa ada hak mereka yang dihilangkan secara sengaja. Pemerintah sengaja membuat masyarakat terlena dengan hiburan agar masyarakat lupa, bahwa dapur mereka tidak lagi bisa mengepul. Dan hebatnya lagi, media cetak sampai media online bisa disetir dan di-request untuk kepentingan segolongan orang "pemerintahan". Sebenarnya yang salah itu bukan pemerintahannya. Tapi orang-orang yang duduk disanalah yang menggerogoti menodai merusak citra "pemerintahan". Sehingga sekarang secara umum, "pemerintahan" berkonotasi mesin uang/koruptor. Meskipun masih ada orang didalamnya yang bersih, tapi aku jamin, tidak mungkin masih bersih kalau masuk ke daerah ini. Paling tidak 5000 rupiah uang rakyat pernah tersuap kemulutnya. Walaupun ada orang bersih ini mengaku akan bisa mengubah para tikus-tikus ini dengan cara ikut terjun ke "pemerintahan", dia sama saja menggali lubang kuburnya sendiri. "Nila sebelanga tidak akan berubah karena setitik susu".
Lucunya, pemerintahan negeri ini malah membuat KPK. Yang anggota KPK itu sendiri orang-orang "dalam' juga. Ya initinya sama saja. Pemerintahn seolah-olah sudah tidak sanggup untuk memperbaiki diri sendiri. Dan pada akhirnya kita bisa buktikan, KPK malah menjadi komisi yang galau-galau alay. Aku bilang KPK so useless. Mereka bergerak dengan tebang pilih yang juga didukung komplotan mafia hukum dll. NEGERI MACAM APA INI ? Mungkin Yakuza di jepangpun akan kalah total jika berhadapan dengan mafia pemerintahan. Menambah mata luka dihati masyarakat yang malang ini. KPK itu jika dianalogikan seperti WC bau tidak akan harum hanya dengan pewangi, tapi haruslah dengan membersihkan lubangnya juga. Karena lubangnya itulah penyebab bau" Pantaslah liri dari "perahu retak" by franky sahilatua.
Perahu negeriku, perahu bangsaku
menyusuri gelombang
semangat rakyatku, kibar benderaku
menyeruak lautan
langit membentang cakrawala di depan
melambaikan tantangan
di atas tanahku, dari dalam airku
tumbuh kebahagiaan
di sawah kampungku, di jalan kotaku
terbit kesejahteraan
tapi kuheran di tengah perjalanan
muncullah ketimpangan
aku heran, aku heran
yang salah dipertahankan
aku heran, aku heran
yang benar disingkirkan
perahu negeriku, perahu bangsaku
jangan retak dindingmu
semangat rakyatku, derap kaki tekadmu
jangan terantuk batu
tanah pertiwi anugerah ilahi
jangan ambil sendiri
tanah pertiwi anugerah ilahi
jangan makan sendiri
aku heran, aku heran
satu kenyang, seribu kelaparan
aku heran, aku heran
keserakahan diagungkan
menyusuri gelombang
semangat rakyatku, kibar benderaku
menyeruak lautan
langit membentang cakrawala di depan
melambaikan tantangan
di atas tanahku, dari dalam airku
tumbuh kebahagiaan
di sawah kampungku, di jalan kotaku
terbit kesejahteraan
tapi kuheran di tengah perjalanan
muncullah ketimpangan
aku heran, aku heran
yang salah dipertahankan
aku heran, aku heran
yang benar disingkirkan
perahu negeriku, perahu bangsaku
jangan retak dindingmu
semangat rakyatku, derap kaki tekadmu
jangan terantuk batu
tanah pertiwi anugerah ilahi
jangan ambil sendiri
tanah pertiwi anugerah ilahi
jangan makan sendiri
aku heran, aku heran
satu kenyang, seribu kelaparan
aku heran, aku heran
keserakahan diagungkan
Aku sangat kesal bahkan sangat jijik betapa busuknya permainan yang dimainkan oleh pemerintah. Ya, tepatnya permainan segelintir orang yang mempertaruhkan berjuta-juta kepala yang tidak mengerti apa-apa. Dan betapa egois atau brengseknya partai politik negeri ini. Demi kepentingannya kehidupan rakyat hanyalah buliran beras bahkan senilai gabah kering saja. Mengangkat pemimpin dari suara rakyat, setelah itu suara rakyat mereka ganti dengan suara tumpukan uang. Inilah salah satu bukti gagalnya sistem demokrasi. 1+1 = suara terbanyak. what the hell !!!
Ini murni suara hati. Aku terlalu kenyang dengan geliat para tikus. Aku muak dan aku marah ! Aku sudah terlalu lama menyaksikan kejahatan yang tersembunyi dari intelektualita palsu. Aku tidak akan memilih diam, karena diam itu sakit, diam itu penkhianatan. Aku Mahasiswa, dan aku masih muda ! Para orang tua hanya bisa menginstruksikan, tapi kita lah sang pemegang kemudi sang penggerak. Aku sudah tidak tahan berkubang dengan tipuan ilusi dan pura-pura menganggap negeri ini baik-baik saja. -----------sigh.