Kedudukan bukanlah alat untuk membanggakan diri ataupun merasa diri lebih dari orang lain. Kedudukan adalah amanah. Yang harus dijalankan dengan tanggung jawab dan kedewasaan. Status juga bukan alasan untuk menutup telinga dari kritik apalagi masukan untuk menjadi lebih baik.
Ketika ada seorang yang lebih muda datang untuk bertukar pikiran ataupun membawa caci maki janganlah berkecil hati apalagi marah. Bisa jadi dia adalah orang yang dikirim Tuhan untuk menegur anda. Pikiran terbuka dan rendahnya hati adalah salah satu ciri dari kedewasaan. Walaupun pandai berbicara ataupun berperan muka, kedewasaan tak bisa dinilai dari itu.
Kedewasaan terlahir dari komitmen juga rasa mengayomi sesama. Kedewasaan tidak bisa diganti dengan gelar sarjana ataupun master. Kedewasaan akan terlihat dari bagaimana seseorang menghargai waktunya, dan selalu menerima pendapat orang lain dengan kepala dingin dan netral.
Orang yang dewasa adalah orang yang bisa menempatkan diri. Bukan berarti bermuka dua disetiap situasi. Orang dewasa adalah orang berbicara dari hati nurani bukan dari hasil pendapat sendiri yang ditambah dengan ego. Orang dewasa tidak akan bertindak egois tapi selalu bijak dalam setiap masalah. Orang dewasa tidak akan bersembunyi karena takut, tapi akan berani melawan rasa takut. Orang dewasa selalu akan mencari jalan yang baik dan nyaman untuk sesama, bukan menjalani jalannya sendiri.
kita memang menghidupi diri sendiri. Kita menjalani kehidupan kita sendiri. Kita membuat alur cerita sendiri. Tapi bukan berarti kita bisa bebas sesuai keinginan kita sendiri. Ada hidup orang lain dihidup kita. Ada masa depan orang lain dijalan kita. Ada banyak cerita untuk orang lain dialur kita. Banyak hal yang harus kita tanggung dalam menghidupi hidup ini.
Kita boleh santai, boleh tegas bahkan boleh dictator. Apapun itu. Tapi kita harus ingat, yang kita hadapi ini adalah hati, benda hidup yang paling sensitive bukan benda mati yang diam mematung. Disinilah peran kedewasaan sangat berfungsi. Kita harus mementingkan kehidupan orang lain. Bukan mendahulukan kepentingan pribadi. Tentulah tidak rugi berbuat baik untuk orang lain. Tuhan pasti menghitungnya.
Jangan takut untuk menjadi lebih baik. Karena yang baik akan selalu baik walaupun rasanya lebih sakit daripada aborsi. Orang dewasa tidak mungkin merusak dirinya sendiri apalagi memperkaya diri dari hal yang tidak baik. Orang dewasa juga tidak akan pernah menipu ataupun tertipu oleh penipu.
Diluar zona aman diri ini banyak tipuan. Bahkan mungkin hal paling akrab dari diri adalah menipu. Apa salahnya jika sekali dalam sehari untuk tidak menipu ataupun tertipu. Mungkin kita bisa menipu orang dengan gaya bahasa ataupun penampilan. Tapi hati kita takkan pernah tertipu. Apakah kita membiarkan diri ini menjadi penipu tingkat expert ?
Harus berapa lama lagi menunggu keadaan menjadi lebih baik ? apakah harus menuggu masa tugas berakhir ? Atau menunggu hati-hati yang terluka ini meronta kesakitan ? Apakah kesakitan ini menjadi candu untuk anda ?
Jika hati anda berkata kalau saya hanya berbual, berarti anda memiliki pemikiran yang sempurna. Karena ini adalah bualan terbaik yang pernah saya utarakan.
Inilah hasil jenaka dari pemikiran saya. Mungkin juga menjadi bahan komedi untuk anda. Tapi percayalah saya hanya bercanda dengan anda. Dan bercanda bagi saya adalah hal terserius yang saya lakoni.
Best Regards : Pengkhianat yang gagal.
hihihi hahahahaha trnyata kamu bs nulis jujaa
BalasHapusluar biasa...hebat
BalasHapus