Can I say these words ?
Dear Kaprodi,
Dear Kaprodi,
Jauh dari hingar bingar suara miring diluar sana, saya bertahan untuk tetap keep positive thinking, tapi semakin kedepan kenapa semakin meruncing mencorong dan semuanya terasa terbuktikan sendirinya. Waktu yang sudah anda lewati berlalu dengan tetesan air mata orang lain yang seharusnya tak perlu ada. Pernahkah anda mengusapkan air mata itu ?
Andai satu kesempatan datang pada anda untuk menyadari, akankah penyesalan anda bisa mengganti tetesan air mata itu ? Kadang memang berat untuk mengaku bahwa kita telah melukai hati orang lain. Kadang kita lebih sering menyangkal dan berkelit untuk menjaga image yang kita punya. Tapi apakah harus terus begini ? Melukai dan terlukai tanpa kita selesaikan dengan duduk bersama. Kita hanya membuang waktu untuk saling menyalahkan saling menghujat.
Yang anda hadapi ini adalah hati, bukan benda mati. Kita sama-sama hidup diwaktu yang sama. Dan waktu kita sama-sama berharga. Bukankah lebih mudah jika waktu yang sudah kita atur kita jalani sesuai kesepakatan ? Apakah anda sadar, saat anda melompati waktu tanpa memikirkan orang lain ada berapa kesempatan bahagia untuk hidup orang lain yang anda sia-siakan begitu saja.
Anda boleh tegas bahkan diktator sekalipun, tapi anda harus konsisten dan bertanggung jawab. Karena anda memiliki hak dan kewajiban atas jabatan anda, untuk itu berubahlah. Ada masa depan orang lain ditangan anda. Ada dunia yang lebih indah untuk orang lain melalui keputusan anda. Ada cerita bahagia yang tercipta karena perubahan anda. Dan ada kehormatan keseganan yang tulus dari hati yang tersentuh oleh anda.
Sincerly,
Zaenab K.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Masukannya