Ketika semua nya dihalalkan atas nama HAM. Hak yang tidak dimengerti dan kadang tidak jelas. Seolah-olah Hak ini adalah bagian terpenting dari manusia.
Juga tentang pendidikan yang digadang-gadangkan untuk perbaikan kualitas manusia. Sepenuhnya baik adanya, tapi bahan belajar yang penuh dengan teori yang tidak terlalu penting untuk kehidupan sehari-hari kenapa harus dipaksakan untuk dipelajari ?
Semua tentang rasa yang lebih ditonjolkan dan melupakan hakikat diri, menjunjung tinggi hak dan omong kosong belaka. Memperjuangkan kebebasan dan berakhir kebablasan.
Apa yang ada dipikiran orang-orang ini ? Orang-orang yang bangga menyebut dirinya JIL ! Bersembunyi dibalik tipuan intelektualitas kapas padahal yang ada hanyalah pandir semata.
Hahaha... Mereka hanyalah orang-orang "pace maker", pembuka jalan bagi tuannya. Seperti yang "nyeleneh" lainnya. Siapa dalangnya ? Tuan yang mereka puja itu ?
Tentu saja musuh-musuh Islam yang tidak pernah lelah dan tidak pernah tidur untuk selalu menghancurkan Islam yang sempurna ini.
Dengan HAM mereka menggerogoti keimanan kaum muslim. Dengan pendidikan "palsu" mereka tumpulkan cara berpikir kaum muslimin.
Tujuan mereka sangat jelas. Mereka bersatu dalam cita-cita "New World Order". Dunia tanpa agama. Dari dulu mereka sangat takut bersatunya kaum muslimin. Sejak runtuhnya Khilfah Islamiyah 1924 M mereka bersuka cita. Sekarang mereka masih dalam ketakutan walaupun kaum musliminnya sedang amnesia dan lupa diri. Melalui tangan tangan dingin sutradara, mereka mencuri hati kaum muslimin untuk mencintai FILM. Melalui musik lagu irama mereka merasuki jiwa rapuh kaum muslimin. Melalui buku dengan tulisan menggebu mencuci otak kaum muslimin.
Melihat teman-teman dan diri saya sendiri, saya merasa sangat sedih dan merasa berkhianat pada Rasulullah SAW. Karena meninggalkan beliau dan lebih memilih mengikuti musuh beliau. Menutup telinga dari sabda beliau dan membuka lebar pada musik musuh beliau.
Jelas misi musuh Allah ini sangat berhasil menggerogoti keimanan dan kesucian kaum muslimin. Sekarang yang ngaji dikucilkan, dan yang nonton itu keren. Yang bersusah payah dalam berdakwah ditertawakan, yang menonton konser dielu-elukan. Kaum muslimin yang banyak ini tidak berdaya dan terperdaya. Walaupun jelas nyata diserang, malah menjabat tangan musuh Allah.
Ini jeritan hatiku. Aku duduk termenung diantara ketakutan dan penyesalan. Apa yang akan aku katakan pada Allah, jika selama ini aku memeluk para musuhNya. Rela berkorban demi sesuatu yang dibenci Nabi.
Semua orang terbangun dan sadar bahwa "New World Order" itu nyata adanya. Tapi malah meremehkan bangkitnya "Khilafah Islamiyah" lagi. Mereka bilang semua hanya mimpi. Padahal jelas sekali ini janji nabi. Jika musuh Allah saja bisa bersatu untuk misi mereka, kenapa kaum muslimin ini sendiri mencerai beraikan diri ?
Musuh kita bersam sedang tertawa. Karena bioskop lebih ramai daripada Masjid.
Para "Pace Maker" sedang dan selalu siaga menggiring kita msauk ke lubang biawak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar