Sabtu, 08 Desember 2012

Batu Bara


BATU BARA

Mereka melubangi bumi dan tertawa seperti orang bodoh
Mereka kaya dan ku harap mereka cepat mati
Kalau alasannya untuk uang,
Betapa terhinanya Tuhan karena buminya dibolongi dan terbengkalai
Dan kalau alasannya untuk makan,
Maka dungu sekali mengorek bumi dan menjualnya
Dengan uang, anaknya mungkin tumbuh sehat dan pintar
Tapi mau kemana anaknya kalau bumi dimasa depan sudah kering ?
Apakah mereka pikir Tuhan akan memberikan bumi yang baru ?

Sekarang hatiku keras seperti batu dan terbakar seperti bara
Gunung-gunung tinggi sudah rata dan menguning.
Daratan luas datar berubah menjadi lubang besar.
Perut bumi menganga tak berdaya.
Traktor lalu lalang dengan pengemudi ompong tanpa otak
Ada uang, pulang ke rumah dan ku harap sekali lagi mereka cepat “mati” !

Dengan seribu alasan para budak batu bara akan membela,
Dan terus membenarkan diri, berlenggang dengan blackberry ditangan,
Tai ! Apa yang mereka bela ???
Keluarganya ? Hidupnya ? Perutnya ?
Ya, itulah keegoisan dan ketololan yang teramat bajingan
Demi perutnya sendiri dan langganan paket internet
Mereka lubangi bumi, mereka renggut hasil bumi dengan bejat
Mungkin pekerjaan mereka ini lebih hina dari zina,

Mereka berpakaian bagus untuk sembahyang dari hasil bumi yang dikeruk
Mereka membangun masjid yang mewah dari hasil bumi yang mereka perkosa
Mereka mengundang Habib untuk berdzikir dan bersholawat dengan uang dari kebiadaban
Mereka menengadahkan tangan untuk berdoa dengan tangan kotor yang hina
Apa mereka kira mereka bisa menyogok Tuhan dengan semua itu ?
Tuhan tidak semurahan itu !
Lihat saja kalau murkanya sudah tiba, apa uang yang segunung itu bisa membeli keselamatan ?

Begitu juga masyarakatnya yang mengacuhkan bumi yang dipijaknya
Apa mereka pikir masih ada bumi yang lain untuk mereka tinggali ???
Bumi ini bukan perek,
Bisa disetubuhi, dibayar dan ditinggal pergi !
Tuhan cuma kasih kita satu bumi, satu ini saja
Untuk kita hidup dengan segala tanggung jawab didalamnya,
Bukan menikmati seenaknya dan mati dengan tenang.

Mana para insinyur ? para Doktor ? dan para Dukun ?
Jangan pura-pura tuli dan pura-pura bisu
Jangan buang muka melihat kenistaan bumi,
Jangan diam melihat keburatalan didepan mata,
Bersuaralah ! dan sadarkan para bajingan itu semua !
Buka mata mereka ! Tarik telinga mereka !
Siksa mereka dengan kenyataan bahwa bumi sedang sakit keras !
Buat mereka bersama-sama minta maaf sama bumi !
Sebelum bumi merajuk, sebelum bumi mengamuk.
Karena kalau bumi marah, uang tidak bisa menenangkannya.
Jangan salahkan bumi kalau sebentar lagi dia meronta kesakitan
Dan meluluh lantahkan peradaban manusia yang hina ini.
Ingat tanggung jawab dunia akhirat yang diberi Tuhan.
Tuhan tidak menyuruh kita hanya sembahyang dan bersujud kepadaNya
Karena dia bukan Tuhan yang narsis dan haus dengan pujaan.
Tuhan memberikan bumi yang indah dan sangat kaya dengan kekayaan alamnya
Bukan hanya untuk kita makan dan bahagia.
Tetapi lebih dari itu, Tuhan ingin kita belajar untuk bersyukur kepadaNya.
Dan kita tidak ada bedanya dengan para pemerkosa bumi itu kalau hanya diam.
Rawatlah dan sayangilah bumi seperti ibu atau anak kita sendiri.
Kita jaga bersama dan kita akan hidup lebih bahagia.
Bertanggung jawablah atas nikmat yang telah Tuhan berikan.

5 komentar:

  1. sebagai manusia yang sudah tahu, lalu baiknya ngapain dong? :D

    BalasHapus
  2. beat them with? with your little hands? with your example by act?

    BalasHapus
  3. penyuluhan with love... hahahaaa... almost my tetangga pelakunyaa,...

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Silahkan Masukannya