Selasa, 07 Juni 2016

D-Day [3 April 2015]

Patan Durbar Square

Belum sempat membagi kisah tentang indahnya Nepal, tiba-tiba sudah banyak hal yang harus dikisahkan. Terlalu banyak. Pun mustahil kehabisan kata-kata untuk menyanjung keindahan selama perjalan panjang kali ini. So, this is about unexpected journey !

Semenjak lulus kuliah 2013 dan pulang kampung, tahun 2014 bukanlah tahun yang menyenangkan. Adaptasi ulang dengan hal-hal lama lebih sulit daripada membiasakan diri dengan hal yang baru.  Proses pergantian antara dunia mahasiswa dengan dunia kerja not that really good. I’ve admitted, it’s hard for me. Gak lancar. Bahkan gagap. Ya, sudahlah. Waktu itu juni 2014. After my birthday day, yang mana too many things yang terjadi. Dalam keadaan shocking plus gelisah mungkin lelah yang menyatu, pencet hape, buka twitter dan kebetulan atau takdir, twittan dari @asmanadia waktu itu “Backpacking ke NEPAL bareng Jilbab Traveler Asma Nadia”… Honestly, I’m not that really interested about that, SKIP. But, then… kepo nanya-nanya by email contact personnya bunda asma, still not into it, baca sekilas persyaratan dan itinerary-nya… Hmmm…. Everest….

Sampai tiba waktu makan siang, sendirian di warung soto daerah pasar, “Kayaknya harus ada sesuatu yang bisa nge-push me up to survive dari bekerja di sini”.
Emang darah sama otak tercerahkan dari kuah soto, tanpa mikir panjang bahkan memang tanpa mikir, pencet aplikasi airas*a, cari tanggal yang sama dengan jadwal bunda, ada, dengan harga yang sama dengan saldo direkening, purchased. 2 menit kemudian, e-ticket Jakarta-Kathmandu PP sudah ditangan. Boleh dibilang ini adalah “The Magic of SOTO”. Dan ucapkan selamat pada rekening, bersih, no saldo.

THAT’S A BIG MOTIVATION buat bertahan cari duit bayar paket tour ke Nepal ! $450, Big Money too L

Singkat cerita, budgeting dan perkiraan serta harapan tak selaras adanya. I’ve quit my job sebulan kemudian. I CAN’T make it. I CAN’T go there. And the ticket was refundable. So….. just TRUST GOD. Dia maha kaya. I’ve got a new job, yang walaupun cuma bisa bertahan 5 bulan. Dan diantara 5 bulan itu, November 2014 I’ve inspired to go to LEGOLAND at Johor Bahru, Malaysia. You know it well, I’ve beli tiket pesawat PP Jakarta-Kuala Lumpur seharga printer yang aku jual to my sister. Jadilah trip ini dari BJM-JKT-KL-KTM-KL-JKT-KL-JB-SGP-JB-KL-PNG-KL-JKT-BJM. Tentu budget yang ada masih kurang 3 juta buat pergi ke sana. Dan sudah bulan Maret 2015.

Hampir menyerah dan merelakan tiket pesawat melayang. Macam sudah menyiapkan hati untuk ikhlas.

No, 3 April 2014, aku harus terbang !

Tengah maret, lunas untuk biaya trip Nepal. Untuk biaya hidupnya disana = entahlah. Untuk LegoLand = liat sisa duit yang ada.

Akhir maret, bismillah….

D-Day.

Karena pesawat penerbangan JKT-KL jam 6 pagi, diputuskan untuk berangkat dari BJM-JKT naik pesawat malam dan tidur di bandara Seokarno-Hatta saja, hemat praktis. Dalilah, si LIO*AIR pake acara delay. Jadilah jam satu dini hari baru mendarat di terminal 1 yang mana kagok mau tidur dimana. Alhamdulillahnya masih ada shuttle bus bandara ke terminal 3. Terminal yang menurut bloger enak buat nunggu pagi. Ah, kebetulan juga airas*a berangkat dari sana. Niat hati mau tidur, kursinya banyak kosong, tapi ga tidurable banget. Untungnya udah makan berkat Tuhan yang maha pengasih, kompensasi delay dapet nasi kotak buat makan malam.

Terminal 3 SeokarnoHatta 
Jadilah pagi itu menyenangkan. Sekian lama menunggu momen ini dengan perhematan yang luar biasa. I FLY !

Sampai di KL karena jam penerbangan beda dengan rombongan Jilbab Traveler lainnya, nunggu di gate Q-14 yang masih lama baru dibuka… Gentayangan nyari wangsit buat napping enak. Ternyata lapar, dan ternyata aku nervous sendiri ngeliat rombongan bunda Asma dari jauh. Mau nyapa yang mana dulu, yang ini apa yang itu. Yang namanya Ka Tati juga yang mana ? Yang Widya yang mana ? Bunda Asma, penulis, a.k.a ketua rombongan, aku mau ngobrol apaaaaa, keder duluan….. nyari Ka Tati yang sama dari Banjarmasin ternyata juga lagi sholat. So, awkward…. But, bunda Asma sangatttttt friendly dan bikin comfy banget. Sampai akhirnya kenalan semua, welcome to gate Q-14 yang sudah terbuka lebar. Waktu berjalan cepat, panggilan buat boarding dengan manis mengalun merdu.

For first time naik airas*a jarak jauh dan isinya didominasi laki-laki India-Nepal. 5 jam terpening on my laiiiip. The smell yang sangat khas, kindly menyengat, ditambah pesawatnya yang ngga enak banget dan hungry. Perfect kombinasi. The most regretful was meninggalkan krepes coklat kacang pemberian cuma-Cuma ka Tati dibackpack di kabin yang mana posisi duduk samping jendela sejajar dengan dua laki-laki asing yang males aja permisi lewat ke mereka. FIX Penerbangan yang RA PENAK BLAS. For the first time ngunyah promag dua biji + tolakangin gak pake air.

Mendaratlahhhhh kita di Tribhuvan International Airport. Still can’t believe. 36 jam perjalanan dari rumah, melintasi 4 kota 3 negara. Jam 7 malam disambut sejuknya Kathmandu yang kemudian disambut petugas imigrasi berkumis tipis. AAAA…. Macam polisi di film India !

Sampailah pada kejutan….. Tas bagasi ka Tati, ka Marlindia dan bu Asih yang dinyatakan tertinggal di bandara KL. Besok atau lusa bisa diambil lagi. Dan ternyata ini menjadi berkah tersendiri for me khususnya. Yang mentakdirkan roommate selama 8 hari di sini. I was so lucky, sekamar dengan ka Tati yang sebahasa Ibu…. Banjar….

Karena hal bagasi itu pula, sampai penginapan pun molor. Dan sebelumnya, kita dari bandara naik van jadul yang barang-barang bagasi kita diikat diatasnya. Lagi-lagi macam di film India ! Sayang sudah gelap, tak sempat foto-foto waktu itu.  

Sudah hampir 23.00, setelah ngebagi kunci kamar dan drop bagasi, yang padahal semuanya udah capek tapi karena lapar, absolutely. Dari penginapan menuju penginapan lainnya, Dream Nepal, untuk welcoming dinner. Late dinner. Yang menunya halal  antara steak daging sapi impor atau nasi goreng. Entah karena apa, sampai sekarang urutan pertama steak paling enak yang pernah aku makan adalah steak ini.

Abaikan wajah yang macam wayang
Selasai makan hampir jam setengah satu dini hari, kita serombongan perempuan semua yang untungnya ada cowok satu,  si Zaki anak bunda Asih. Dijalanan kecil antar gang gelap, suhu dingin, mata ngantuk tapi hati senang, kita ketawa-ketawa bahagia. Sampai ada anjing jalanan gede nan menakutkan mulai ngikutin dari belakang. So creepy… Kita semua takut anjing. Belum selesai sama anjing jalanan, didepan sana ada segerombolan anak muda lagi mabuk. Somehow, jalan bergroup itu sekuritasnya emang tinggi. Kita jalan cepet-cepet. Nyampe penginapan, cuci muka, wudhu pake air yang dingin banget plus rasa karat yang menyengat. What a day !

Tidak ada komentar: