Jumat, 26 Juli 2013

Lirik sini

Setiap katanya diiyakan, dituruti, dilaksanakan.

Biar kita tenteram, dia besar kepala.

Lihatlah, sekarang dia minta kepalamu untuk alas kakinya.

...

Aku pikir dia manusia biasa, ada cacatnya.

Ternyata bukan hanya cacat, hati pun dia tak punya.

Buktinya, dia tabur garam di atas mulut yang penurut.

...

Dan hebatnya yang lelah bukan satu dua orang untuk mengikutnya.

Hampir semua mata yang melihat dan semua telinga yang mendengar,

Tak kuat kuasa untuk berpaling, pergi dan menjauh.

...

Ya, dia terlalu jujur menyatakan ketidakmampuannya dengan berkata dia mampu

Tidak ada komentar: